Jumat, 26 Desember 2014

Light Become Night Around me_Kurapika

3 hari setelah Natal berlalu dan kamarku masih saja seperti bak sampah (bibi kos ku bilang tiap kali melihatnya jadi teringat peringatan 10 tahun Tsunami di Aceh...... #ngakaktotal xD ). Penuh dengan kertas-kertas ukuran besar, sterofoam bermeter-meter, kardus, piring-gelas kotor, tumpahan tinta, rambut, debu dan mayat serangga-serangga kecil. Yang bisa kulakukan hanya tertidur pada area kosong di atas tempat tidur sambil memeluk boneka kesayanganku :p

Aku merasa aneh dengan diriku akhir-akhir ini. Aku coba mengidentifikasikan apa yang sedang aku rasakan, kenapa aku bisa seperti ini. Saat ingin meluapkannya aku tidak tahu harus bagaimana dan kapan meluapkannya. Saat lampu belum padam dan mata teman-temanku belum terpejam, aku tertawa bahagia..tapi saat lampu telah padam dan mereka terpejam tiba-tiba air mataku menetes. Kenapa dengan diriku? dan jawabannya ......... aku belum bisa menerima diriku apa adanya. Aku merasa diriku aneh. Social Alienation ku kembali.. Aku merasa diriku tidak akan ada yang pernah bisa menerimanya bahkan keluargaku pun tidak.

Bermula dari kejadian tanggal 20 December malam di kampus gajah kota Hana city, saat semua anak kampus latihan drama singkat untuk Natal keluarga di hari minggunya. Aku sedang dalam posisi kelelahan fisik dan pikiran, kehilangan seseorang, merasa tidak dihargai oleh beberapa rekan satu team untuk dekorasi Natal..semua perasaan itu bercampur. Ketika melihat salah seorang rekan team ku (otoko), aku langsung menegurnya sehabis latihan drama (tanpa mengajaknya mengobrol empat mata dengan lembut.. aku salah di bagian itu.). Aku mengutarakan kekecewaanku semuanya dan dengan nada yang tinggi (secara sadar atau tidak) dan alhasil temanku itu tidak terima dengan sikapku dan balik mempermasalahkan cara bicaraku. Karena kesal, aku membanting payungku dengan keras di lantai dan meninju kaca saat melewati pintu keluar kaca. (waktu sadar aku kaget, takut kacanya pecah. tidak sanggup ganti rugi :p ) Semua brothers-sisters yang melihat terkejut  (dan pas di situ ada anak bimbinganku).
Masalahnya sudah beres sih. Sudah diselesaikan dengan damai saat itu juga. Kami tahu harapan kami satu sama lain ketika ada konflik lagi. Bersyukur bukan seperti diriku dulu yang langsung pergi begitu saja. (waktu SMA aku pernah 2 kali seperti ini. memukul meja dan pintu kelas dengan sangat keras saat emosiku sudah meledak..dan kejadian lainnya.............)
Hari minggunya, jujur aku sangat malu sekali setiap bertemu mereka tapi entah kenapa dalam hatiku yang dalam aku percaya brothers-sisters bukan orang yang menggosipkan hal itu atau melakukan hal sia-sia tanpa membantu apa-apa. Mereka justru menanyai keadaan hatiku dan apakah masalahnya sudah beres. Meskipun begitu ternyata aku masih merasa bersalah sampai sekarang.

Lalu suatu kali aku dan seorang brother kampus sedang ngobrol tentang tokoh-tokoh anime dan anime itu adalah Yuyu Hakusho (dan berujung ke Hunter X Hunter). Sampailah ke tokoh bernama Kurapika.
"Kurapika itu punya dua kepribadian kan."
"Hah? Maksudnya?"
"Iya. Dia punya dua kepribadian. Satunya lembut, satunya waktu dia marah dia berubah, matanya merah dan jadi lebih sadis."
"O........." (aku termenung)
Besoknya.........ketika Natal.........ada seorang brother lain bilang, "kamu lembut banget ya orangnya."
Dan..aku cuma bisa tersenyum, dalam hati "belum tahu aja waktu aku marah."
Sering banget orang bilang aku lembut.bla.bla.bla.bla.bla.
Dan..setiap kali mereka berkata seperti itu, yang ada..aku menjadi semakin merasa bersalah! "Kalian belum tahu saja diriku, kalau kalian mengenalnya, apa kalian bisa menerimanya?" Pertanyaan itu yang sering muncul. haha..
Aku balik teringat dengan apa yang telah terjadi, apa yang telah aku pikirkan dan lakukan....ketika aku yang lembut ga lagi ada..

-aku hanya ingin bisa menerima diriku apa adanya tanpa peduli apa kata orang lain.. aku ingin percaya bahwa aku pun pantas untuk dikasihi seperti apapun diriku-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar