Kamis, 30 Oktober 2014

A Man I Hope .satu.

(Baru kelintas impian/harapan/khayalan/apapun namanya ini, tiba-tiba aku teringat kata-kata onna itu dan dari sendiri yang pesimis.. Payah..
Aku menulis ini mungkin sekedar sebagai memo..)
Well, a man I wish/hope

Yang tetap percaya diri mendekatiku secara hormat, meski aku rendah diri dan menyuruhnya menjauh.

Yang berani mencoba mendekatiku secara murni&tulus (dan dengan hikmat) meski aku ketakutan sampai menangis karena berbagai hal.

Yang tertarik dengan segala hal negatifku bukan hanya hal yang terlihat baik di luar (fisik, suara lembut, etc)

Yang menunjukkan kebenaran yang benar saat aku melakukan kesalahan.

Yang tidak buta dengan apa yang terlihat pada diriku saat aku mencoba menyelinap dalam kegelapan.

Yang tersenyum bahkan tertawa saat aku menangisi keanehanku dan mengatakan "kita aneh, so what.. We have Him"

Yang percaya segala hal bisa dilewati meski aku sudah menyerah.

Yang mengenal Dia dan dirinya sendiri waktu aku amnesia tentang diriku.

Yang mencintai Jesus no.1 than me then guide me. (Penting!)

Aku yang seperti ini bisa menolong dia.

Jumat, 24 Oktober 2014

When Two Lines Walk Into A Church Seeking Trouble

-When Two Lesbians Walk Into A Church Seeking Trouble-


It’s all about love! Not a love that ignores the mud and the damage that destroys God’s Masterpiece, but a love that recognizes how much loving mercy God has given a messed-up person like me!
That great love brings grace and truth together to give hope to a broken world in need of forgiveness and restoration.
Note: Excerpted from John Burke, The Mud and the Masterpiece, Baker Books, a division of Baker Publishing Group, 2013. Used by permission.

'Ohana' means Family

Siapa yang keluarganya sehat?? :D
Siapa yang keluarganya ga sehat?? :D
Hahaha..

Keluargaku jujur bukan keluarga yang sehat (aku jadi gampang depresi, ga suka sosialisasi, ga ekspresif, tertutup, pelarian ke hal ga jelas, minder, ga percaya namanya kasih, etc). Tidak dibesarkan bersama papa kandung (pop) dari umur 8 bulan, tinggal dengan mama (kaa-chan tercinta) yang selalu memendam segalanya sendiri dan sibuk kerja demi anaknya serta seorang kakak laki (aniki) yang aku selalu bertengkar dan tertutup lalu tinggal bersama papa tiri yang sangat fokus diri sendiri saat umur 7 tahun.
Tidak mengerti arti kebersamaan, selalu ribut dengan masalah uang (makannya aku sangat benci uang.. Aku okay butuh, tapi benci dan lebih menganggap uang hanya sebagai lukisan atau karya seni), selalu sendiri-sendiri, tidak pernah bicara hati atau perasaan masing-masing. Home like a Hell, meski tidak ada KDRT yang gimana-gimana.

Aku sering iri dengan beberapa orang. haha..

Manta-kun selalu menggandeng mamanya tiap kali pergi berbelanja ke mall :'D
(aku selalu berpikir seandainya kakakku seperti itu. haha..)
Away-chan yang setiap kali berfoto dengan mamanya selalu memeluk dan mencium pipi mamanya.
(sampai sekarang aku masih teringat foto mereka :D aku sangat suka melihat kedekatan dia dengan mamanya. aku iri karena aku sayang mamaku tapi tidak bisa mengekspresikannya dan cenderung mengasihi secara diam-diam )
Alva-chan yang bekerja keras demi kedua orangtuanya :3
(aku iri karena aku tidak punya passion seperti itu. bagiku biasa aja. no emotion)
Rekushi-kun dan Ta nii-chan yang dekat dengan adik perempuannya xD
(aku iri dan ingin hubunganku dengan kakakku seperti itu)

Waktu pulkam kemarin ke Megono, aku bertengkar hebat dengan aniki, merasa kecewa berat dengan papa tiriku, membenci sifat kaa-chan (padahal sifat aku dan kaa-chan mirip..haha) Pikiranku waktu itu entah kenapa cuma satu...
"Aku tidak mau punya keluarga normal. Lebih baik aku punya keluarga 'ga normal' di mata orang-orang dunia daripada aku punya keluarga normal tapi kayak begini..!"
(Aku cerita ke guardian ku dan seorang sister. Benar-benar krisis kerohanian waktu itu. haha..)
Bahkan sampai tiba di Hana City aku masih terus memendam kebencian itu dan aku tidak mau peduli lagi dengan embel-embel "keluarga". Aku masih membenci aniki (ditambah sms nya sampai membuatku jatuh sakit), kecewa dengan papa tiriku (sampai aku kehilangan kepercayaan lagi terhadap beliau) dan kaa-chan (aku sempat percaya kaa-chan tidak mengasihiku).

Aku bersyukur sama Tuhan waktu share hal itu ke beberapa sisters, rasanya lega. Bahkan aku belajar mengasihi keluarga dari mereka (brothers juga). Yah, keluarga bisa mengecewakan karena mereka sendiri pun mungkin masih belum tahu hal yang benar dan seharusnya aku yang sudah tahu harusnya memulai duluan untuk memperbaiki hubungan.
Berat sih, harus memperbaiki hubungan sama aniki. Rasanya benci banget dan ga nyaman entah kenapa. Tapi FirTu bilang harus mengasihi saudara kalau ga sama aja bohong. Aku bantu hidup orang lain tapi keluarga sendiri ga beres, sama aja bohong, dosa. hahaha.. Jadi malu..haha..
Aku bersyukur sama brothers-sisters yang mengajarkanku keluarga (dalam Allah) secara langsung atau ga langsung.

Sekarang aku makin bisa menghargai kaa-chan dan mencintainya. Bahkan diajarkan untuk minta maaf dan mengucapkan terima kasih sama kaa-chan. Bersyukur sama Roh Kudus, aku bisa say sorry dan say thank you ke mama meski ga berani lihat mata..hehe.. Lalu makin mencintai dan menghargai kaa-chan. Bisa lihat pengorbanan kaa-chan, love her banget lah :3
Sama aniki, aku juga sudah mulai pelan-pelan SMS-an meski singkat-singkat (aku pingin balik hubungan sama Tuhan dan bisa mengasihi keluarga)

Bersyukur sama Tuhan Yesus, sama Roh Kudus yang Dia beri, sama perintahNya. Aku percaya sesuai waktuNya keluargaku dipulihkan dan bisa saling mengasihi. Amen~
Aku bisa berani memulai untuk mengasihi dulu dan bicara hati :]]]

Kamis, 23 Oktober 2014

Can Only LOVE them




(sources from Google)




Itsumade? Sampai Kapan? Untill When?

Ada satu pertanyaan yang mengganggu di otakku akhir-akhir ini. Kalimat pembukanya adalah "Itsumade?" atau "Sampai kapan?"
Yah, itsumade ya aku tidak akan takut dengan otoko?
Itsumade ya aku tidak jijik sama otoko? Itsumade ya?

Ada kalanya ingin bisa hidup secara "normal" dengan ketertarikan yang "normal" lagi seperti dulu.
Baiklah, siapa sih yang ga mau dibilang normal? Hahaha..

Tapi setelah mendengar kesaksian seorang murid Yesus yang memiliki masalalu yang sama yang dia katakan adalah :

"Ga peduli kamu tertarik sama siapa, yang penting hidupmu kudus. Pikiranmu, perilakumu Pure and Holy.. Kudus dan Murni.."
"Lines atau Peony bukan identitasmu yang benar adalah Jesus is your identity."

Yah, bagaimanapun Tuhan Yesus juga mati untuk semua orang. Tidak bisa disangkal lagi akan hal itu.

Terkadang sangat susah menerima diri sendiri, setiap ada ketertarikan yang muncul ke seorang onna. Tidak tahu darimana ketertarikan itu berasal, tiba-tiba saja tertarik. "O, God, kenapa harus begini?"
Rasa membenci diri sendiri, ketakutan diri sendiri akan berbuat jahat, jijik terhadap diri sendiri, minder luar biasa, menyerah dan menganggap hidup tidak berarti sering menghantui. Mereka berbicara kepadaku seakan tidak akan melepaskanku. Yah, seperti itu....

Tebak, hari ini aku tertarik dengan seorang onna secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas! Aku mulai ketakutan dengan diriku sendiri (seperti Elsa di film "Frozen" terhadap kekuatan es yang dia miliki).
Kalau dulu aku akan langsung menarik diri dari lingkungan, lebih memilih tidak keluar kamar dan bertemu dengan orang-orang sekitar,. Aku berhenti untuk mengasihi karena menganggap segala yang aku lakukan hanya akan menyakiti orang-orang sekitarku.

Aku hanya akan menyakiti orang yang kukasihi (especially onna). Aku tidak bermaksud jahat tapi sering ada paranoid aku akan dibenci atau tiba-tiba tertarik.
Aku hanya akan menyakiti keluargaku (especially dearest o kaa-chan), bagaimana kalau mereka tahu aku yang sebenarnya? Yang berbeda dari yang mereka harapkan (menikah dan mempunyai Otto atau harus keluar dari Hana city)

Sekarang, aku bisa lebih menceritakan apa yang aku rasakan dan pikirkan ke sisters (terutama my guardian) yang menerimaku apa adanya dan tidak menghakimi aku. Aku bebas mengutarakan ketakutanku, ketertarikanku dan mereka akan mengarahkanku ke hal yang benar seperti:
"jangan lihat dirimu yang lama, tapi lihat bagaimana dirimu yang sekarang Tuhan telah ubahkan."
Ketertarikan ini pasti akan ada sampai aku mati sekalipun..hahaha.. tapi yang terpenting adalah bagaimana aku terus belajar untuk menerima diriku yang sekarang.

Menjadi salah satu dari "Nidji" adalah sebuah anugerah juga. Aku bersyukur bisa lebih memahami isi hati mereka dibanding orang "normal" lainnya. Bagaimana itu "cinta", "kasih sayang", "aman", "kebutuhan", "kepedihan", "penerimaan" dari segi mereka :]]]

Sampai sekarang pun aku terus bertanya "Itsumade?"

Yang jelas aku benar-benar tidak bermaksud menyakiti hati atau memandang rendah mereka (otoko yang tertarik padaku :[ ). Aku benar-benar minta maaf. Aku sendiri bingung dengan diriku sendiri dan menyalahkan diri. Karena itu aku sering berpikir jangan tertarik padaku atau mencintaiku, aku ga pantas buat siapapun nanti kalian hanya akan sakit :[ Namun tiap kali ada pikiran itu, rasanya sedih juga karena di sisi lain aku memimpikan keluarga yang "normal". (keinginanku untuk hidup selamanya bersama seorang onna di sebuah rumah bergaya barat sudah 15%)

Itsumade? Ga ada yang tau.. Yang jelas "His time.." Amen~


(aah~ waktu graduation day ku, seorang menangis haru dan mempunyai keyakinan bahwa suatu saat nanti aku akan mempunyai Otto dan children, hidup berkeluarga :'] hahaha.. ooki na arigatoo)