Selasa, 11 Desember 2012

Aku "orange :D "

Tiba2 teman sebelahku berkata:
"Sa, mau tanya..
kamu kok bisa sih ceria terus gitu tiap hari??"
aku SHOCK, lalu tertawa
"Hah? Aku kelihatan ceria terus ya? hahaha"


"Berarti kamu belum tau kalau aku sedih ya?"
tapi aku..ga tau knapa kalau sedih berapa menit kemudian bahagia lagi,
berapa jam lagi bahagia lagi,
sehari kemudian bahagia lagi..
Ga tau tiba2 aja bahagia lagi"
intinya aku bilang ke temanku.. doa>

"aku bukannya pingin sok rohani sih..tapi..sumber sukacita ku yang pertama sih yg jelas Tuhan.. hehe"

Rabu, 05 Desember 2012

Confused

Tuhan.. aku bingung dengan apa yang akan terjadi padaku di masa yang akan datang..
Maksudku..impianku, masadepanku, orang-orang yang kelak akan kutemui..

Selasa, 25 September 2012

Yesus, Kau Bagian yang Terindah

Kau Bagian yang Terindah
Cipt : Yudi Hastono
Pernah kumerasa menginginkan semua
Segala yang ada di dalam dunia
Namun masih saja tak cukup bagiku
Tanpa Kau di sana penuhi hati ini
Reff:
Hingga satu masa kutemukan bagian terindah
KasihMu menyapa mengisi kesunyian hidupku
Kau yang menopangku oh Yesusku
Memberi arti hidupku….
Kusadari Kau bagian yang terindah
 
Waktu malam-malam sedang berpikir sesuatu. Rasanya aku iri dengan seseorang. Seandainya aku bisa seperti dia atau mereka. Seandainya aku menjadi 'sesuatu' di dunia ini lalu melakukan 'sesuatu' dan membuat semua orang kagum padaku.
Aku terus merenungkan hal itu. Rasanya pasti enak ya dikagumi semua orang, entah kenapa aku ingin mendapatkannya juga. Mendapatkan treatment-treatment beauty khusus *halah~* layaknya seorang.....
 
Sedang merenungi hal itu, radioku yang tidak pernah kumatiin mengalunkan lagu ini. Aku pernah mendengar lagu ini sebelumnya, tapi entah kenapa saat itu lagu ini nyangkut di kepala dan hatiku. Oh, iya ya kalau ga punya Tuhan Yesus buat apa ya aku mencari semua ini? Iya ya kok rasanya ga pernah puas, pasti ke'budak'an.
Iya ya, ngapain aku sedih karena ga punya hal-hal sepertigituan doang. AKu kan punya Tuhan Yesus :]

*dan waktu itu juga aku tersenyum lebar khas Naruto ~lo?~X]]*
 
Terimakasih Tuhan Yesus X]]

Rabu, 12 September 2012

SAVIOUR

S A V I O U R

Satu kata yang sulit kumengerti.
tapi dulu
Arti yang bagiku 'abstrak'.
meskipun berapa kali aku mendengar dan menyanyikannya
Meskipun tahu siapa yang dimaksud, aku masih belum bisa mengerti dan percaya.
tapi dulu

SAVIOUR means PENYELAMAT
dan PENYELAMAT itu Tuhan YESUS !!

PENYELAMAT menurutku seseorang yang MENYELAMATKAN, MEMBEBASKAN dari semuanya, memberi NEW +++

Seseorang yang membebaskan dan menyelamatkan kamu dan aku
tidak setengah-setengah !!

Lagu penyembahan favoritku yang pertama adalah JURU SELAMAT
aku sendiri tidak tahu kenapa.
Album favorit Hillsong yang pertama adalah SAVIOUR KING
jangan tanya kagi kenapa, aku sendiri pun tidak tahu.

Semua yang terjadi begitu saja
pahit dan manis nya hidup
membuatku lebih mengenal pribadi Nya lebih dalam
sebagai
 SAVIOUR KING = JURU SELAMAT

aku percaya keselamatan yang DIA anugerahkan,
aku berdoa kamu pun mengalami dan percaya juga :)

Amen~

Jb~

Minggu, 02 September 2012

Perhatian Sederhana yang Manis dari Tuhan 1

Jumat, di perpustakaan aku sudah mengincar satu buku komik yang ingin sekali kupinjam. Bukunya berjudul "Petualangan Tintin" karya Hergé . Sayangnya buku itu terletak di bagian referensi, dimana hanya dosen yang boleh meminjamnya..
"Ah~ enaknya jadi dosen bisa meminjamnya meski cuma 1 hari" sungutku. Kuletakkan kembali buku itu padahal baru beberapa halaman aku baca.
Aku pulang dengan kecewa. "Kapan ya Tuhan aku bisa membaca buku Tintin? Coba aku punya. Tapi...." (kurasa tidak mungkin ada yang menjualnya, buku itu dari luar negri dan berbahasa inggris)

Eh, ga taunya waktu hari minggu..

Seharusnya aku dan 2 temanku ke Gereja misa pagi, tapi karena kami telat, kami memutuskan untuk misa sore saja. Lalu kami pergi ke mall sampai sore tiba. Salah satu temanku langsung menuju ke toko buku Gramedia yang saat itu sedang mengadakan diskon besar-besaran.
Belum ada beberapa menit mataku langsung tertuju pada cover buku kuning yang tinggal 2..
"Aaah~ Itu kan komik Tintin!!!" batinku. Langsung aku tanya harganya ke penjaganya.
"Rp... mbak, diskon jadi Rp... (50%)"
Langsung aku ambil komiknya dan aku timang-timang, tidak mau kulepaskan. Senangnya meski cuma 1 seri ini saja yang tersisa.

ANEHnya, seri itu, seri yang belum selesai kubaca di perpustakaan. Kok PAS ya?? Itu buku yang ingin aku baca dan..Tuhan benar-benar sediakan persis. Wah~ aku baru menyadarinya ..

Benar-benar PERHATIAN SEDERHANA yang MANIS dari TUHAN :]

HEBAT lah Tuhan.. wk7~

Minggu, 26 Agustus 2012

Takut Kasih, takut mengasihi

"Tuhan, aku takut mencintai, aku takut mengasihi lagi.. Aku tidak mau mengasihi siapapun lagi..
Apa itu cinta, Tuhan?"
(meringkuk di pojok tempat tidur dengan lampu mati)

Terbayang jelas di ingatan semua tentang 'onna' itu dan aku...lakukan....

"Aku tidak mau mengasihi lagi.. Aku tidak mau.. Aku tidak mau kasih.."
(gemetar sambil memegang kepala)
"Gara-gara mengasihinya aku jadi seperti ini"

Kejadian pertama,
'.....' :( 'kenapa aku mencemaskan mereka?' melihat beberapa waria (maaf) mangkal di perempatan sedang ngamen dan kadang dibuat lelucon oleh mereka yang lewat. 'kenapa ini, aku tidak suka pandangan orang-orang itu kepada mereka?'
'Tidak Tuhan.. Aku tidak mau mengasihi mereka lagi.. Aku tidak mau mengasihi lagi!'

Kejadian kedua,
'kenapa bunuh diri?' 'Jangan!!' melihat berita di web dan koran tentang seorang gay yang bunuh diri.
'kenapa aku sedih?' 'Tidak, aku tidak boleh mengasihi lagi! Aku tidak mau mengasihi lagi!'

Kejadian ketiga,
'......' :( 'Tuhan tidak pernah salah menciptakan orang, kan.. Kenapa mesti berubah gender?'
'kenapa aku sedih?' membaca artikel-artikel di internet.

Kejadian ...................................

"Gara-gara mengasihinya 'onna' itu jadi.....lebih parah. Aku benar-benar bodoh" :'(
(meringkuk lagi di pojok tempat tidur)

"Aku tidak mau mengasihi lagi.. Aku takut mengasihi lagi.. Tidak itu bukan kasih (teringat kata orang-orang terdekat tentang 'onna' itu dan aku) jadi apa itu kasih? Apa itu cinta yang sebenarnya, Tuhan? Apa aku tidak bisa mencintai? Jadi selama ini yang kulakukan bukan kasih tapi (seperti yang mereka katakan) :( "

*        *              *
    *             *
Hanya karena Dia
Kita bisa mencintai
Karena kita tahu kita dicintai.
begitu kutipan dari salah satu web yang aku baca

Saat aku sedang tidak memikirkannya tiba-tiba saja...
'Kau mengasihi dia karna Aku lebih dulu mengasihimu.. Sama sewaktu dulu aku mengasihiMu yang seperti 'itu', kau pun mengasihi dia yang seperti 'itu' juga'(kaget)
Hanya karena Dia
Kita bisa mencintai
Karena kita tahu kita dicintai.
(tercengang)
'Jadi..?'
'Yang kau lakukan itu 'kasih' (tidak termasuk yang 'itu') karna Aku lebih dulu mengasihimu.
Jangan pernah berhenti mengasihi setakut apapun itu'

saat sedang mengetik ini entah kenapa aku jadi teringat "Kasih yang sempurna mengalahkan segala ketakutan" Apa itu yang dimaksud?
aku mulai ragu lagi _ _)

Ah, entahlah.. Tapi memang benar karna Dia mencintaiku dulu yang seperti 'itu', makannya setiap melihat orang yang mirip denganku rasanya miris ini ga pernah hilang...

Tuhan aku ingin mulai mencintai karna Kau sudah mencintaiku dulu.. Love U :) sweetest smile

Sabtu, 25 Agustus 2012

Khawatir Tertolak

Dear Iesu... Aku sangat takut tertolak.. Aku sangat takut... Tiap kali ada yang berkaitan dengan "Sod-mora", pikiran tertolak dan pandangan jijik dari orang lain muncul.. Tidak ada yang mau mendekati dan berteman denganku.. Tidak ada...
Aku takut... Aku sedih...
tapi aku..tidak ingin kembali... Mungkin mereka akan lebih menerimaku tapi aku.....perih :(

Homosexuality.. How? Why? Who? What? Where? When?

Kisah tentang seorang Lesbian yang bertobat. Tuhan Yesus memulihkan hidupnya.



Berharga

Suatu kali temanku yang datang bertanya padaku, "Itu kalung baru ya?"
"Eh, bukan sudah lama kok."
"Oh, sudah lama tapi baru dipakai ya?"
"Iya." jawabku sambil tersenyum.
"Pasti dari mamamu."
Aku terkejut, "Bagaimana kamu bisa tahu?"
"Nebak aja"
"Kok bisa tau?" Aku makin heran. 

"Soalnya kalau aku perhatiin selama ini yang berharga bagimu itu mamamu deh"
Aku terdiam.. "Benarkah?" tanyaku lagi."

"Iya" jawab temanku mantab.
("Benarkah orang yang berharga bagiku, tapi aku malah menyakitinya" perih rasanya.)

Seseorang, eh beberapa orang sih pernah bilang ke aku kalau justru orang lain lah yang bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat. Maksudnya secara tidak sadar lewat body language kita.
Aku pernah merasa bersikap biasa-biasa saja dengan gerakan orang yang sewajarnya, tapi orang-orang di sekitarku seakan bisa tau kalau aku seperti sedang muram dan kayak orang ling lung, padahal emang aku sedang memendam banyak masalah..

Aku sedih dan kecewa dengan diriku sendiri. Aku malah lebih sering menyakiti orang yang paling berharga bagiku. Baik secara langsung, tidak langsung bahkan diam-diam.

Kalung itu kalung salib dengan beberapa bagian yang hampir rusak, tapi entah kenapa sangat berharga bagiku. Selain karena mama yang memberikannya tapi juga seperti di dalamnya ada doa seorang ibu yang sangat kuat dan tidak ada habis-habisnya. Doa yang melindungiku.

Maaf ma', da', aku bukan anak baik yang seperti kalian inginkan, tapi terimakasih tetap mencintai dan menganggapku anak kalian yang berharga..

Minggu, 22 Juli 2012

"Chamber" by Brian Moore

Inilah esai Brian yang berjudul "Ruangan".

Di antara sadar dan mimpi, aku menemukan diriku di sebuah ruangan. Tidak ada ciri yang mencolok di dalam ruangan ini kecuali dindingnya penuh dengan kartu-kartu arsip yang kecil. Kartu-kartu arsip itu seperti yang ada di perpustakaan yang isinya memuat judul buku menurut pengarangnya atau topik buku menurut abjad.

Tetapi arsip-arsip ini, yang membentang dari dasar lantai ke atas sampai ke langit-langit dan nampaknya tidak ada habis-habisnya di sekeliling dinding itu, memiliki judul yang berbeda-beda.

Pada saat aku mendekati dinding arsip ini, arsip yang pertama kali menarik perhatianku berjudul "Cewek-cewek yang Aku Suka". Aku mulai membuka arsip itu dan membuka kartu-kartu itu. Aku cepat-cepat menutupnya, karena terkejut melihat semua nama-nama yang tertulis di dalam arsip itu. Dan tanpa diberitahu siapapun, aku segera menyadari dengan pasti aku ada dimana.

Ruangan tanpa kehidupan ini dengan kartu-kartu arsip yang kecil-kecil merupakan sistem katalog bagi garis besar kehidupanku. Di sini tertulis tindakan-tindakan setiap saat dalam kehidupanku, besar atau kecil, dengan rincian yang tidak dapat dibandingkan dengan daya ingatku. Dengan perasaan kagum dan ingin tahu, digabungkan dengan rasa ngeri, berkecamuk di dalam diriku ketika aku mulai membuka kartu-kartu arsip itu secara acak, menyelidiki isi arsip ini. Beberapa arsip membawa sukacita dan kenangan yang manis; yang lainnya membuat aku malu dan menyesal sedemikian hebat sehingga aku melirik lewat bahu aku apakah ada orang lain yang melihat arsip ini.

Arsip berjudul "Teman-Teman" ada di sebelah arsip yang bertanda "Teman-teman yang Aku Khianati". Judul arsip-arsip itu berkisar dari hal-hal biasa yang membosankan sampai hal-hal yang aneh. "Buku-buku Yang Aku Telah Baca". "Dusta-dusta yang Aku Katakan". "Penghiburan yang Aku Berikan"."Lelucon yang Aku Tertawakan". Beberapa judul ada yang sangat tepat menjelaskan kekonyolannya: "Makian Buat Saudara-saudaraku".

Arsip lain memuat judul yang sama sekali tak membuat aku tertawa: "Hal-hal yang Aku Perbuat dalam Kemarahanku.", "Gerutuanku terhadap Orangtuaku". Aku tak pernah berhenti dikejutkan oleh isi arsip-arsip ini. Seringkali di sana ada lebih banyak lagi kartu arsip tentang suatu hal daripada yang aku bayangkan. Kadang-kadang ada yang lebih sedikit dari yang aku harapkan. Aku terpana melihat seluruh isi kehidupanku yang telah aku jalani seperti yang direkam di dalam arsip ini.

Mungkinkah aku memiliki waktu untuk mengisi masing-masing arsip ini yang berjumlah ribuan bahkan jutaan kartu? Namun setiap kartu arsip itu menegaskan kenyataan itu. Setiap kartu itu tertulis dengan tulisan tanganku sendiri. Setiap kartu itu ditanda-tangani dengan tanda tanganku sendiri.

Ketika aku menarik kartu arsip bertanda "Pertunjukan-pertunjukan TV yang Aku Tonton", aku menyadari bahwa arsip ini semakin bertambah memuat isinya. Kartu-kartu arsip tentang acara TV yang kutonton itu disusun dengan padat, dan setelah dua atau tiga yard, aku tak dapat menemukan ujung arsip itu.Aku menutupnya, merasa malu, bukan karena kualitas tontonan TV itu, tetapi karena betapa banyaknya waktu yang telah aku habiskan di depan TV seperti yang ditunjukkan di dalam arsip ini.

Ketika aku sampai pada arsip yang bertanda "Pikiran-Pikiran yang Ngeres", aku merasa merinding di sekujur tubuhku. Aku menarik arsip ini hanya satu inci, tak mau melihat seberapa banyak isinya, dan
menarik sebuah kartu arsip. Aku terperangah melihat isinya yang lengkap dan persis. Aku merasa mual mengetahui bahwa ada saat di hidupku yang pernah memikirkan hal-hal kotor seperti yang dicatat di kartu itu. Aku merasa marah.

Satu pikiran menguasai otakku: Tak ada seorangpun yang boleh melihat isi kartu-kartu arsip ini! Tak ada seorangpun yang boleh memasuki ruangan ini! Aku harus menghancurkan arsip-arsip ini! Dengan mengamuk bagai orang gila aku mengacak-acak dan melemparkan kartu-kartu arsip ini. Tak peduli berapa banyaknya kartu arsip ini, aku harus mengosongkannya dan membakarnya. Namun pada saat aku mengambil dan menaruhnya di suatu sisi dan menumpuknya di lantai, aku tak dapat menghancurkan satu kartupun. Aku mulai menjadi putus asa dan menarik sebuah kartu arsip, hanya mendapati bahwa kartu itu sekuat baja ketika aku mencoba merobeknya. Merasa kalah dan tak berdaya, aku mengembalikan kartu arsip itu ke tempatnya. Sambil menyandarkan kepalaku di dinding, aku mengeluarkan keluhan panjang yang mengasihani diri sendiri.

Dan kemudian aku melihatnya. Kartu itu berjudul"Orang-orang yang Pernah Aku Bagikan Injil". Kotak arsip ini lebih bercahaya dibandingkan kotak arsip di sekitarnya, lebih baru, dan hampir kosong isinya. Aku tarik kotak arsip ini dan sangat pendek, tidak lebih dari tiga inci panjangnya.Aku dapatmenghitung jumlah kartu-kartu itu dengan jari di satu tangan. Dan kemudian mengalirlah air mataku. Aku mulai menangis. Sesenggukan begitu dalam sehingga sampai terasa sakit. Rasa sakit itu menjalar dari dalam perutku dan mengguncang seluruh tubuhku. Aku jatuh tersungkur, berlutut, dan menangis. Aku menangis karena malu, dikuasai perasaanyang memalukan karena perbuatanku. Jajaran kotak arsip ini membayang di antara air mataku. Tak ada seorangpun yang boleh melihat ruangan ini, tak seorangpun boleh.

Aku harus mengunci ruangan ini dan menyembunyikan kuncinya. Namun ketika aku menghapus air mata ini, aku melihat Dia.

Oh, jangan! Jangan Dia! Jangan di sini. Oh, yang lain boleh asalkan jangan Yesus! Aku memandang tanpa daya ketika Ia mulai membuka arsip-arsip itu dan membaca kartu-kartunya.ku tak tahan melihat bagaimana reaksi-Nya. Dan pada saat aku memberanikan diri memandang wajah-Nya, aku melihat dukacita yang lebih dalam dari pada dukacitaku. Ia nampaknya dengan intuisi yang kuat mendapati kotak-kotak arsip yang paling buruk.

Mengapa Ia harus membaca setiap arsip ini? Akhirnya Ia berbalik dan memandangku dari seberang di ruangan itu. Ia memandangku dengan rasa iba di mata-Nya. Namun itu rasa iba, bukan rasa marah terhadapku. Aku menundukkan kepalaku, menutupi wajahku dengan tanganku, dan mulai menangis lagi. Ia berjalan mendekat dan merangkulku. Ia seharusnya dapat mengatakan banyak hal. Namun Ia tidak berkata sepatah katapun. Ia hanya menangis bersamaku.

Kemudian Ia berdiri dan berjalan kembali ke arah dinding arsip-arsip. Mulai dari ujung yang satu di ruangan itu, Ia mengambil satu arsip dan, satu demi satu, mulai menandatangani nama-Nya di atas tanda tanganku pada masing-masing kartu arsip. "Jangan!" seruku bergegas kearah-Nya. Apa yang dapat aku katakan hanyalah "Jangan, jangan!" ketika aku merebut kartu itu dari tangan-Nya. Nama-Nya jangan sampai ada dikartu-kartu arsip itu. Namun demikian tanpa dapat kucegah, tertulis di semua kartu itu nama-Nya dengan tinta merah,begitu jelas, dan begitu hidup. Nama Yesus menutupi namaku. Kartu itu ditulisi dengan darah Yesus! Ia dengan lembut mengambil kembali kartu-kartu arsip yang aku rebut tadi. Ia tersenyum dengan sedih dan mulai menandatangani kartu-kartu itu. Aku kira aku tidak akan pernah mengerti bagaimana Ia melakukannya dengan demikian cepat, namun kemudian segera menyelesaikan kartu terakhir dan berjalan mendekatiku. Ia menaruh tangan-Nya di pundakku dan berkata, "Sudah selesai!"

Aku bangkit berdiri, dan Ia menuntunku ke luar ruangan itu. Tidak ada kunci di pintu ruangan itu. Masih ada kartu-kartu yang akan ditulis dalam sisa kehidupanku.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)

Jika anda ingin meneruskan pesan ini kepada sebanyak mungkin orang-orang sehingga kasih
Tuhan Yesus akan menjamah hidup mereka, forwardlah email ini! Arsip "Orang-Orang yang Aku Bagikan Injil" milikku akan makin bertambah besar, bagaimana dengan milik anda?

Sabtu, 12 Mei 2012

Buah-Buah Roh

Dari facebook group "Kingdom of Heaven", diposkan oleh "Buletin Summa"


Buah Buah Roh (Gal 5:22-23)

Tenang... hari masih pagi. Langit masih agak gelap. Dunia masih tidur. Hari itu akan dimulai.

Dalam beberapa saat lagi fajar akan tiba. 'Mengaum' menuruni jalan dengan terbitnya matahari. Keheningan fajar akan ditukar untuk kebisingan hari. Ketenangan kesendirian akan digantikan oleh keramaian deburan umat manusia. Perlindungan dari pagi hari akan diserbu oleh keputusan yang harus dibuat dan batas waktu yang harus dipenuhi.

Selama dua belas jam berikutnya saya akan terkena tuntutan hari itu. Bahwa saya harus membuat pilihan sekarang. Karena Kalvari, saya bebas untuk memilih, Sehingga saya memilih...

Saya memilih kasih ... Tidak ada kesempatan membenarkan kebencian, tidak ada ketidakadilan dan kepahitan, aku memilih kasih. Hari ini saya akan mengasihi Tuhan dan apa yang Allah kasihi.

Saya memilih sukacita ... Aku akan mengundang Allahku untuk mengatasi keadaan. Aku akan menolak godaan untuk menjadi sinis ... alat dari pemikir malas. Aku akan menolak untuk melihat orang-orang sebagai sesuatu yang kurang dari manusia, diciptakan oleh Allah. Aku akan menolak untuk melihat masalah sebagai sesuatu yang kurang dari sebuah kesempatan untuk melihat Tuhan.

Saya pilih damai ... Aku akan hidup diampuni. Aku akan mengampuni sehingga saya bisa hidup.

Saya memilih kesabaran ... Aku akan mengabaikan ketidaknyamanan dunia. Daripada mengutuk orang yang mengambil tempat saya, saya akan mengundang dia untuk melakukannya. Daripada mengeluh bahwa menunggu terlalu lama, aku akan berterima kasih kepada Allah sejenak untuk berdoa. Daripada bersungut-sungut di tugas baru, saya akan menghadapi mereka dengan sukacita dan keberanian.

Saya memilih kebaikan ... Aku akan bersikap baik kepada orang miskin, karena mereka sendirian. Dan baik untuk tidak baik, karena itu adalah sebagaimana Allah telah memperlakukan saya. Saya memilih kebaikan ... Aku akan pergi tanpa satu senpun sebelum mengambil satu ketidak jujuran. Aku akan diabaikan sebelum aku akan memegahkan diri. Aku akan mengaku sebelum saya menuduh. Saya memilih kebaikan.

Saya memilih kesetiaan ... Hari ini saya akan menepati janji saya. debitur saya tidak akan menyesal kepercayaan mereka. rekan saya tidak akan pertanyaan kata-kata saya. Istri saya tidak akan mempertanyakan cintaku. Dan anak-anak saya tidak akan pernah takut bahwa ayah mereka tidak akan pulang.

Aku memilih kelembutan ... Tidak ada yang dimenangkan oleh kekuatan. Aku memilih untuk menjadi lembut. Jika saya mengangkat suara saya mungkin itu hanya untuk memuji. Jika saya kepalkan tinju saya, mungkin itu hanya dalam doa. Jika saya membuat sebuah tuntutan, mungkin itu hanya dari diriku sendiri.

Saya memilih pengendalian diri ... Saya makhluk spiritual. Setelah tubuh ini mati, jiwaku akan melambung. Saya menolak untuk membiarkan apa yang akan membusuk, aturan yang kekal. Saya memilih pengendalian diri. Saya akan mabuk hanya dengan sukacita.

Saya akan bersemangat hanya oleh iman saya. Aku akan dipengaruhi hanya oleh Allah. Aku hanya akan diajarkan oleh Kristus. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan pengendalian diri. Untuk hari ini janji saya. Jika saya berhasil, saya akan bersyukur. Jika saya gagal, saya akan mencari karunia-Nya. Dan kemudian ketika hari ini selesai, Aku akan menempatkan kepalaku pada bantal dan beristirahat.

Senin, 30 April 2012

For YOU (Pelajaran dari Seorang Tukang Kayu)


Pengalaman semester pertamaku benar-benar kering. Berawal dari dosen dingin-perfeksonis namun baik yang menjadi dosenku, dosen mata pelajaran yang sangat ga jelas. Penuh dengan warna hitam-putih dan bentuk-bentuk geometri yang harus disusun supaya ada "WOW"nya Dosen yang terlalu perfect membuat pengerjaan final tugas hampir membunuhku perlahan. Mulai dari berat badan yang turun drastis, badan yang memanas, mata yang membengkak karena bergadang dan derasnya airmata, tidak ketinggalan tetesan darah akibat sayatan cutter saat memotong-motong kertas. Apalagi aku harus mengulang beberapa tugas yang nilainya tidak mencukupi.
"TUHAN!! AKU STRESSS!!!!!" teriakku dalam hati lalu menangis. Aku mulai memusuhi tugas-tugasku.
Tapi tiba-tiba ada suatu penghiburan luar biasa yang ga tau darimana muncul. Ada satu cerita yang terlintas tentang seorang Tukang Kayu dari Nazareth. Tukang Kayu itu mengerjakan tugasnya selayaknya tukang kayu. Dia mengukur kayu, menggergaji kayu, mengamplas kayu sampai berkeringat, dan berkotor-kotoran dengan serbuk kayu. Ada satu hal yang menarik dari wajahNya sewaktu memastikan apakah meja yang dibuatnya sudah kokoh. Dia serius mengerjakannya sambil tersenyum. Dia membuat beberapa mebel untuk pelangganNya dengan senang hati. Apa yang membuat Tukang Kayu itu begitu menikmati pekerjaan yang bisa dibilang menyesakkan itu karena harus menghirup serbuk kayu tiap hari? ....... Hei, aku kenal Tukang Kayu itu! Dia seharusnya bukan seorang Tukang Kayu, Dia Juru Selamatku, Juru Selamat semua manusia, Dia Raja, Dia Tuhan Yesus. Aku mendekatiNya yang sedang mengukur sebuah meja. Kuletakkan tugas-tugasku di atas meja lalu duduk.
"Tuhan Yesus.. Aku capek, aku letih, aku lesu dengan semua tugas kuliah ini. Serasa semuanya menjadi beban padahal aku dulu sangat menikmati tugas ini. Aku capek Tuhan...." curhatku sedih.
Tuhan meletakkan palu ditanganNya sambil menunjuk hatiNya dan tersenyum.
Belum Tuhan Yesus ngomong, aku sudah tanya lagi. "Tuhan, Tuhan kok bisa sih mengerjain ini semua dengan tersenyum? Kok Tuhan senang membuat pesanan pelanggan? Kok Tuhan mau sih mengerjakan ini semua, ini kan berat Tuhan?"
Tuhan masih tetap tersenyum dan  menunjuk hatiNya. "Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu, seperti bekerja untuk Tuhan. Yang terpenting lakukanlah itu dengan kasih." jawabNya.
Yeah~ Tuhan Yesus juga pernah mengalami hal yang sama denganku. Banyak kerjaan dan tugas. Tapi Tuhan melakukannya dengan senang hati dan hebat menurutku. Seperti yang Tuhan bilang, yang terpenting lakukanlah itu dengan kasih. :D)

Kolose 3:23 "Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu, seperti bekerja untuk Tuhan, bukan untuk manusia."


+Apakah tugas dan kerjaan yang kita jalani setiap hari sudah dilakukan dengan segenap hati dan untuk Tuhan?+

Minggu, 29 April 2012

Guilty, Regret

Ada 2 hal yang aku sesalkan akhir-akhir ini. Bila teringat, aku jadi malas mengerjakan apapun.

Pertama tentang Yuri yang mulai menghantuiku lagi. Di saat tidur, di saat makan, waktu kuliah, di jalan, dimanapun!! Dan semuanya membuatku ****** >@<)!!!!!!!
Airmata menitik tiap kali teringat betapa bodohnya aku waktu itu. Ada rasa pedas yang mengiritasi dada dicampur kayu manis, rempah pala di seluruh badan, asamnya memori dan tidak ketinggalan asinnya airmata.
Iyaringu-nya yang sengaja dia lepas membuatku merasa semua salahku dia kembali menjadi Yuri.

Kedua tentang Pop.. Rasa penyesalan amat sangat mendalam memenuhi hati ini setiap kali melihat seorang ayah dengan anaknya. Airmata mengalir deras dan rasa pedih tertoreh kembali.

'@') a a a a a b b b b b . . . . . . .z z z z z z z

Kekonyolan sorang wanita yang putus harapan membebaskan diri dari jerat Yuri adalah dengan memotong urat nadinya. Karena tidak berani dia memutuskan untuk melukai dirinya saja dengan menyilet tangannya menggunakan cutter. Tapi tebak apa yang dipikirkan oleh wanita itu sehingga dia tidak jadi melakukannya...
"Aku belum beli alkohol.. Kalau infeksi bagaimana? Nanti aja lah kalau udah beli alkohol.."

Hari berikutnya, hari berikutnya, hari berikutnya, dan hari berikutnya........
Belum beli alkohol dan akhirnya...........
~TIDAK JADI~

Wanita konyol itu adalah AKU...
*Sigh*




Orang yang bunuh diri berarti tidak percaya bahwa Tuhan itu ada dan mampu menyelesaikan segalanya.
Orang yang bunuh diri berarti tidak percaya karya Tuhan Yesus di Kayu Salib.

Jumat, 27 April 2012

Aku ingin bisa mengampuni diriku sendiri.. Aku ingin berdamai dengan diriku sendiri..

Senin, 23 April 2012

Manfaat Membaca Alkitab Bagiku

Temen2 pasti pernah mendengar cerita ini :D


"Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu bertanya, " Kakek...! Aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupa secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?" Dengan tenang sang Kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, " Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air."

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang arang itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.

Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi.

Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu TELAH BERUBAH dari keranjang arang yang tua kotor dan kini BERSIH LUAR DAN DALAM.

"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu MEMBACA ALKITAB. Kamu TIDAK BISA MEMAHAMI atau INGAT segalanya, tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN BERUBAH, luar dalam. Itu adalah KARUNIA dari ALLAH di dalam hidup kita."
Mazmur 119 : 9, 105"

Jujur, tiap kali membaca Alkitab, sering aku belum paham apa yang ayat ini maksud. Dulu setiap akan membaca Alkitab, aku tidak pernah doa terlebih dahulu. Harapannya sih kalau tiap kali doa pasti langsung paham. Tapi kenyataan enggak..!
Sekarang doanya aku ganti..
"Tuhan, sekarang aku mau membaca Alkitab, mau membaca FirmanMu.. Mohon hikmatMu Tuhan, penyertaanMu Roh Kudus supaya memahami apa yang hendak Engkau sampaikan. Kalau pun belum saatnya aku paham, aku mau percaya Tuhan kalau aku pasti sedang dibersihkan luar-dalam. Terimakasih Tuhan. Amen~"
Dan....berhasil.. Aku memang masih belum paham, tapi ada aja waktunya aku paham. Tiap kali ikut cm, mc atau lewat radio, bahkan suatu kejadian yang tak terduga.
Dan selesai membacanya, tanpa sadar tiap kali ada kejadian apa, ayat itu tiba2 muncul dan bisa meredam emosiku..

Dahsyat lahTuhan :D


by ruetamA a.k.a. Meliesa

Senin, 16 April 2012

TIADA SEPERTIMU (None Like You)


TIADA SEPERTIMU (None Like You) Music and Lyrics by Sidney Mohede
© 2003 Insight Unlimited Publishing

AnugrahMu kepadaku tak pernah berubah
PerbuatanMu terlukiskan didalam hatiku
Tercengang ku dibuatMu kagum padaMu
Tak ada hal di hidupku luput dariMu

Kau indah Kau mulia Tiada sepertiMu
Kungin hidupku menyenangkanMu

Kau terawal dan terakhir pencipta segalanya
Seluruh bintang pun bersinar oleh ucapanMu
Engkau pun mengasihiku penulis hidupku
Tak henti segnap nafasku penyembahMu selalu

Kupuji kusembah Tiada sepertimu
Kuingin hidupku menyenangkanMu

Chorus:
S'gala puji S'gala hormat
Seg'nap hatiku menyembahMu
Terimalah seg'nap hidupku
S'bagai persembahan yang hidup

Bukan kehendakku namun kehendakMu
Hidupku bagiMu
Kau indah, Kau mulia
Kuingin hidupku menyenangkanMu

(English Translation)
NONE LIKE YOU

Your Grace for me never changes
And what You have done is painted in my heart
I'm amazed by You
I stand in awe of You
There is nothing in my life that You don't see

You are beautiful, You are glorious
There is none like You
I want to please You all of my days

You are the beginning and the end
The Creator of everything
The stars shine by Your words

And You love me, the Author of my life
With all my breath i will worship You always

I praise You, I worship You
There is none like You
I want to please You all of my days

Chorus:
All of my praises
All of my reverence
All of my heart worship you
Take all of my life as a living sacrifice for You

Bridge:
Not my will but Yours be done
For my life is Yours
You are beautiful, You are glorious
I want to please You all of my days

Lend "Amen", No Borrow "Amen"

"(Ulangan28:12c)
......., sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman."

Kita mungkin tidak asing dengan ayat ini dan pasti langsung mengatakan "Amin!!" setiap ayat ini disampaikan. Ayat ini sering aku dengar di radio, di kotbah, dan di bacaan renungan. Yang ada di dalam pikiranku saat itu yang namanya pinjaman pasti pinjaman uang. Oh, berarti aku nanti bisa meminjamkan uang ke semua orang di seluruh bangsa dong tapi aku sendiri berkecukupan, tidak perlu meminjam :D. Kalau itu OK deh Tuhan, aku mau. Hehe~  Pokoknya it's all about money, money, money.
Tapi ternyata pengertianku selama ini SALAH BESAR!!

Semua berawal dari teman kuliahku yang mau meminjam double tip untuk menempel tugasnya di karton berukuran A3+. Double tip ku padahal tinggal sedikit dan aku sendiripun menghematnya dengan menempel di 2 sisi saja. Di pikiranku, "Kenapa ga beli aja sih, kan sekalian buat tugas lainnya. Kok pelit banget. Punyaku juga tinggal dikit." Aku menyerahkan double tip ku dengan tidak rela.
"Tapi ini ga cukup deh buat nempelin tugasmu semuanya."kataku. Dan ternyata benar, double tip ku habis sebelum tugasnya tertempel semua. Aku hanya bisa menghela napas diam-diam tanda mengeluh.

Sesampai di kos, tiba-tiba ayat ini terngiang kembali. Langsung aku diingatkan semua berkat yang sudah Tuhan beri kepadaku selama ini dan kejadian tadi. Aku baru menyadari, iya ya Tuhan, selama ini untuk membeli perlengkapan yang aku butuhkan, aku bahkan tidak pernah meminjam ke orang lain, aku bisa membeli dengan uangku sendiri dan tidak pernah kekurangan sama sekali. Kenapa hanya sebatas meminjamkan double tip saja, barang yang sangat kecil dan tidak ada apa-apanya, aku tidak rela? Bukankah Engkau sudah berjanji aku tidak akan kekurangan meski memberi pinjaman? Justru aku harusnya bangga bisa memberi pinjaman ke orang lain yang membutuhkan karena itu artinya aku diberkati .

Sejak saat itu aku belajar tiga hal. Pertama, pinjaman itu tidak berarti uang yang banyak melulu, bisa dengan barang yang mungkin sederhana tapi sering kita tidak rela memberikannya. Kedua, jangan pelit dan harus ikhlas kalau menolong atau memberi pinjaman ke orang lain, ingat janji Tuhan yang satu ini. Terakhir, seperti Amsal10:25a bilang "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan.

Masikah kita tidak ikhlas memberi pinjaman ke orang lain meski yang sederhana sekalipun?

Sabtu, 07 April 2012

Saat Ku Menjauhi Tuhan

Saat aku berhenti membaca Alkitab, 2malam awal Februari yang lalu, jiwaku langsung diliputi ketakutan dan kekhawatiran akan segala hal..
Yg ada dalam diriku saat itu hanya kepahitan2 masalalu yg kembali membuatku menangis tiap malam dan lesu menghadapi hari demi hari..
Aku seperti mayat hidup, ingin mati rasanya.. Tapi kalau aku mati saat itu, aku tau kemana aku akan pergi.. Ke tempat panas menyeramkan itu..
Orang yg sangat dingin, keras, kasar,dan mungkin kejam..itulah aku... Tidak ada lagi kasih dalam diriku.. Bahkan sampai saat ini pun aku bingung 'kenapa aku ini??'
Kemarin malam, ada kerinduan aneh tiba2 merasuk.. Aku mulai ingin mencari Dia lagi.. Aku buka buku tebal itu..dan meski aku kadang tidak mengerti isinya, tapi aku merasa ada sesuatu yg berbeda.. Aku sedang dibersihkan.. Ha2~
Tanpa Tuhan, aku lemah dan berdosa.. Amen~