"(Ulangan28:12c)
......., sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman."
Kita mungkin tidak asing dengan ayat ini dan pasti langsung mengatakan "Amin!!" setiap ayat ini disampaikan. Ayat ini sering aku dengar di radio, di kotbah, dan di bacaan renungan. Yang ada di dalam pikiranku saat itu yang namanya pinjaman pasti pinjaman uang. Oh, berarti aku nanti bisa meminjamkan uang ke semua orang di seluruh bangsa dong tapi aku sendiri berkecukupan, tidak perlu meminjam :D. Kalau itu OK deh Tuhan, aku mau. Hehe~ Pokoknya it's all about money, money, money.
Tapi ternyata pengertianku selama ini SALAH BESAR!!
Semua berawal dari teman kuliahku yang mau meminjam double tip untuk menempel tugasnya di karton berukuran A3+. Double tip ku padahal tinggal sedikit dan aku sendiripun menghematnya dengan menempel di 2 sisi saja. Di pikiranku, "Kenapa ga beli aja sih, kan sekalian buat tugas lainnya. Kok pelit banget. Punyaku juga tinggal dikit." Aku menyerahkan double tip ku dengan tidak rela.
"Tapi ini ga cukup deh buat nempelin tugasmu semuanya."kataku. Dan ternyata benar, double tip ku habis sebelum tugasnya tertempel semua. Aku hanya bisa menghela napas diam-diam tanda mengeluh.
Sesampai di kos, tiba-tiba ayat ini terngiang kembali. Langsung aku diingatkan semua berkat yang sudah Tuhan beri kepadaku selama ini dan kejadian tadi. Aku baru menyadari, iya ya Tuhan, selama ini untuk membeli perlengkapan yang aku butuhkan, aku bahkan tidak pernah meminjam ke orang lain, aku bisa membeli dengan uangku sendiri dan tidak pernah kekurangan sama sekali. Kenapa hanya sebatas meminjamkan double tip saja, barang yang sangat kecil dan tidak ada apa-apanya, aku tidak rela? Bukankah Engkau sudah berjanji aku tidak akan kekurangan meski memberi pinjaman? Justru aku harusnya bangga bisa memberi pinjaman ke orang lain yang membutuhkan karena itu artinya aku diberkati .
Sejak saat itu aku belajar tiga hal. Pertama, pinjaman itu tidak berarti uang yang banyak melulu, bisa dengan barang yang mungkin sederhana tapi sering kita tidak rela memberikannya. Kedua, jangan pelit dan harus ikhlas kalau menolong atau memberi pinjaman ke orang lain, ingat janji Tuhan yang satu ini. Terakhir, seperti Amsal10:25a bilang "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan.
Masikah kita tidak ikhlas memberi pinjaman ke orang lain meski yang sederhana sekalipun?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar