Senin, 30 April 2012

For YOU (Pelajaran dari Seorang Tukang Kayu)


Pengalaman semester pertamaku benar-benar kering. Berawal dari dosen dingin-perfeksonis namun baik yang menjadi dosenku, dosen mata pelajaran yang sangat ga jelas. Penuh dengan warna hitam-putih dan bentuk-bentuk geometri yang harus disusun supaya ada "WOW"nya Dosen yang terlalu perfect membuat pengerjaan final tugas hampir membunuhku perlahan. Mulai dari berat badan yang turun drastis, badan yang memanas, mata yang membengkak karena bergadang dan derasnya airmata, tidak ketinggalan tetesan darah akibat sayatan cutter saat memotong-motong kertas. Apalagi aku harus mengulang beberapa tugas yang nilainya tidak mencukupi.
"TUHAN!! AKU STRESSS!!!!!" teriakku dalam hati lalu menangis. Aku mulai memusuhi tugas-tugasku.
Tapi tiba-tiba ada suatu penghiburan luar biasa yang ga tau darimana muncul. Ada satu cerita yang terlintas tentang seorang Tukang Kayu dari Nazareth. Tukang Kayu itu mengerjakan tugasnya selayaknya tukang kayu. Dia mengukur kayu, menggergaji kayu, mengamplas kayu sampai berkeringat, dan berkotor-kotoran dengan serbuk kayu. Ada satu hal yang menarik dari wajahNya sewaktu memastikan apakah meja yang dibuatnya sudah kokoh. Dia serius mengerjakannya sambil tersenyum. Dia membuat beberapa mebel untuk pelangganNya dengan senang hati. Apa yang membuat Tukang Kayu itu begitu menikmati pekerjaan yang bisa dibilang menyesakkan itu karena harus menghirup serbuk kayu tiap hari? ....... Hei, aku kenal Tukang Kayu itu! Dia seharusnya bukan seorang Tukang Kayu, Dia Juru Selamatku, Juru Selamat semua manusia, Dia Raja, Dia Tuhan Yesus. Aku mendekatiNya yang sedang mengukur sebuah meja. Kuletakkan tugas-tugasku di atas meja lalu duduk.
"Tuhan Yesus.. Aku capek, aku letih, aku lesu dengan semua tugas kuliah ini. Serasa semuanya menjadi beban padahal aku dulu sangat menikmati tugas ini. Aku capek Tuhan...." curhatku sedih.
Tuhan meletakkan palu ditanganNya sambil menunjuk hatiNya dan tersenyum.
Belum Tuhan Yesus ngomong, aku sudah tanya lagi. "Tuhan, Tuhan kok bisa sih mengerjain ini semua dengan tersenyum? Kok Tuhan senang membuat pesanan pelanggan? Kok Tuhan mau sih mengerjakan ini semua, ini kan berat Tuhan?"
Tuhan masih tetap tersenyum dan  menunjuk hatiNya. "Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu, seperti bekerja untuk Tuhan. Yang terpenting lakukanlah itu dengan kasih." jawabNya.
Yeah~ Tuhan Yesus juga pernah mengalami hal yang sama denganku. Banyak kerjaan dan tugas. Tapi Tuhan melakukannya dengan senang hati dan hebat menurutku. Seperti yang Tuhan bilang, yang terpenting lakukanlah itu dengan kasih. :D)

Kolose 3:23 "Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu, seperti bekerja untuk Tuhan, bukan untuk manusia."


+Apakah tugas dan kerjaan yang kita jalani setiap hari sudah dilakukan dengan segenap hati dan untuk Tuhan?+

Tidak ada komentar:

Posting Komentar