Selasa, 25 Juni 2013

Sherlock Holmes and Jesus

Sewaktu membaca seorang tokoh bernama Sherlock Holmes, aku sangat mengaguminya apalagi pemeran filmnya adalah Robert Downey Jr. Oshu! Pemeran IronMan juga, aku suka tatapan mata dan sifat dinginnya itu dan ke'tidak tertarik'annya pada seorang wanita seperti lelaki yang menyeramkan (eh, maksudku agresif).

Berawal dari teman kos yan meminjamkanku novel Sherlock Holmes. Dan aku langsung membaca buku tebal itu dalam waktu kurang dari 5 hari aku rasa. Aku langsung mencari filmnya. Ah~ Benar-benar ak sangat menyukai gayanya...

Ini mungkin terbaca lebai tapi aku mulai suka mengamati orang dan mendeduksi mereka, aku mulai bersikap dingin dan acuh-tak acuh (ekspresi wajahku).
Saat di angkot,aku mulai bertanya-tanya pada diriku sendiri..
WHY?

WHY aku bisa dengan mudah dan senang hatinya mengikuti gaya Sherlock Holmes mulai dari sikap, gerak tubuh dan kewaspadaannya, tapi
WHY aku tidak bisa mengikuti sikap, karakter Tuhan Yesus???

Aku dengan mudah membaca novel Sherlock Holmes sambil makan dan asyik hanya dalam waktu beberapa hari, tapi aku mulai susah dan tidak tertarik membaca dan merenungkan Bible :/
Aku mengikuti karakter Holmes tapi aku tidak mengikuti karakter Tuhan Yesus :/

Padahal kalau dipikir-pikir secara akal pun lebih hebat Tuhan Yesus, jauh banget malah karena Tuhan yang menciptakan Sir Arthur Conan Doyle lalu Sir Arthur Conan Doyle menciptakan Sherlock Holmes!


Beberapa hari ini, emosiku kumat. Aku kembali menjadi ruetamA yang dulu..
ruetamA yang pemarah, yang gampang mengeluh dan mengeluarkan kata 'dang!', 'sigh!', 'sial!' saat ada hal sepele pun yang tidak disukainya.
ruetamA yang kembali ke masa lalunya bahkan jauh lebih parah dan menjijikkan (aku rasa).
ruetamA yang bodoh, kasar, dan dingin (aku merasa seperti itu meski banyak orang yang bilang nada suaraku tetap lembut )
ruetamA yang mudah menyakiti hati orang dengan sikapnya yang tidak sabar dan cepat marah itu :/

Oh God, aku sangat..buruk, bahkan di warnet ini aku kembali emosi karena internetnya yang lola (sampai aku menegur petugasnya), tarif yang cukup mahal bagiku, waktu yang terbatas karena ketakutanku akan jalan menuju kos yang rawan kejahatan.

Hidupku saat ini penuh kekhawatiran dan keangkuhan. Aku hanya melihat diriku sendiri dan dunia.
Yah, kurasa bukan Tuhan yang memalingkan muka, tapi aku yang memalingkan muka. Aku terlalu takut memandang Dia. Aku merasa tolol dan memang tolol.

Aku rasa aku harus mengucapkan terimakasih ke petugasnya setelah keluar dari warnet ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar