Sabtu, 25 April 2015

Expensive Hug, Laugh, Appearance & lo.ve (? i guess)

Hari ini atau seminggu ini atau bebeapa minggu ini totally "i am a mess right now~" "i am a mess late last night~" lol seperti dua baris lirik "I'm a Mess" by Ed Sheeran.. lol. Aku mulai ketakutan menjadi seorang onna lagi, aku berharap adalah seorang  otoko.
Aku berharap tidak ada lagi di dunia ini (meski ada sebagian diriku menginginkan keberadaanku di dunia).

Aku berharap mendapat pelukan dengan tepukan di kepala, dengan kalimat yang diucapkan berulang-ulang dengan lembut "everything's gonna be alright. you'll be alright."
(ok. semua orang butuh sebuah pelukan [bukan hal kotor, baka]. Pelukan dari orangtua atau teman mungkin? Rasanya iri setiap kali melihat orang selalu berpelukan atau dipeluk atau ditepuk untuk memberi atau diberi semangat. Aku berharap bisa mendapatkan itu suatu hari tapi,....... ayolah dengan aku yang seperti ini. aku tidak ingin menyakiti siapapun [oh no, my "elsa frozen's syndrom" back :p ]
Orangtua? mereka tidak di sini. Teman? siapa? BIG no dengan aku yang seperti ini. Sofa pink? yahh..hampir mempunyai pemikiran seperti itu, tapi...sepertinya akan bertambah buruk :/ lol ..
Sometimes atau sering sepertinya..i need one who can calm storm inside me, aku yang sakit, aku yang aku, aku yang oira, ore, atashi.. Aku mulai merasa tidak pantas lagi untuk siapapun..dan aku merasa setiap orang yang aku sayangi atau cintai tidak akan pernah bahagia bila dicintai/disayangi oleh orang seperti ku... :l oh NO..
"I laugh even on small things" => i'm lonely
aku menghabiskan kuota internetku hanya untuk mendengar suara orang yang seakan berbicara dengan ku saat berada sendiri di kamar sambil menyelesaikan duty freelancer-ku. Baiklah, mungkin kedengarannya sangat konyol. Aku mencari seseorang bernama PewDiePie dan....dia membuatku tertawa keras dengan permainan game DreadOut + Silent Hill 1 nya. Aku merasa ada teman...untuk malam itu. Setelah itu, nothing. Baru beberapa hari aku sudah kehabisan kuota dan harus membeli lagi dengan bayaran yang tidak sedikit menurutku T.T) Jadi aku harus menunggu pagi-pagi benar untuk mendapat  bonus kuota.. ckckck.. Yah, tawa itu mahal ..)

lanjut -> Aku berharap bisa menghabiskan waktu bersama o kaa-san tanpa perlu dikhawatirkan dengan kata "job/work/money/duty/etc".
Aku berharap bisa mengobrol dengan Pop/o doo-san. (please, live on my dream. we never have a long chat before......)
Aku berharap kacamataku (kacamata pemberian o kaa-san bisa dipasang lensa yang baru).
Aku berharap jam tangan (pemberian o kaa-san lagi) bisa kembali hidup.
Aku berharap bisa 100% lamron ..... aku berpikir, tidak peduli aku mau sakit fisik apapun dari dalam tubuhku,  hanya tutup saja jalanku yang kiri sehingga hanya ada satu jalan lurus dalam otak dan hatiku. Hagu shitte ii.. Yah, hug itu mahal..
....................................................................................................
"i'm disgusted with the skeleton i look at the mirror" => to me
"give me nerd glasses to keeping people away from me" => choudai
"i don't want to be her" => me
"i won't fallin' love with her (me) if i were a man.." => my misguiding thoughts
"i wanna punch you (me)" => silence ------------------------------

.......i lost ......

Rabu, 28 Januari 2015

Two Side Coin : A Chance or Awareness

Sering aku berpikir,
kenapa di saat aku sudah mulai bisa menyukai seorang otoko bahkan sayang padanya (meski dia tidak tahu), aku masih saja bisa tertarik dengan onna. Aku sadar dan aku tahu bahwa orientasi itu tidak akan pernah hilang bahkan sampai aku mati.
Hanya saja, aku sering bertanya pada diriku sendiri (dan mungkin Tuhan), kenapa aku bukannya membutuhkan sosok seorang Chichi, malah membutuhkan seorang Haha sehingga orientasiku balik ke yang dulu. Aku bahkan sempat merencanakan atau berpikir memanfaatkan seorang onna (dan dia bisa menjadi seperti aku).
Tiap teringat hal itu, aku merasa jijik dengan diriku sendiri. Rasanya, aku membenci diriku sendiri bahkan onna itu (padahal onna itu tidak salah apa-apa).....................................................................................................

Aku jahat,
aku tidak pantas untuk siapapun.
Rasanya sakit tiap terbayang.

PRAY

Selasa, 13 Januari 2015

Sadness yang Sebenarnya

God, ternyata aku takut kehilangan orang yang aku sayang, aku takut dijauhi/ditinggalkan bahkan paling buruknya tidak dipercaya lagi oleh orang yang aku sayang. Makanya aku bisa merasa sangat bersalah setelah berbuat kesalahan (entah kecil, entah besar). Rasa bersalahku bukan karena hal yang benar, bukan karena tahu hal itu salah tapi supaya orang yang aku sayang, saat melihatku tidak menganggapku buruk lalu dijauhi/ditinggalkan dan tidak dipercaya lagi.

God. iya kah? Ternyata aku benar suka dia, aku sayang dia, i love him. Aku tidak tahu perasaan ini datang darimana. Dari situasi dan kondisi kah seperti yang orang-orang bilang atau memang dari Engkau..? Kalau itu dari Engkau Tuhan, biarlah aku bisa apa adanya di depannya, Aku tetap menjadi diriku sendiri, bukan ditutupi atau dibuat lebih bagus. Aku ingin pure mengasihi dia, please God jaga hati dan pikiranku. Aku jujur sangat takut kehilangan/dijauhi/ditinggalkan/tidak dipercaya lagi oleh dia, tapi aku pingin apa tetap apa adanya diriku, aku ingin pure. Kalau pun ada sesuatu hal yang menyinggung, kita bisa saling membereskan satu sama lain. Please God aku cuma ingin pure (meskipun bukan dalam hubungan pacaran).

Dan...God jujur aku sedih banget harus pindah boarding house suatu saat nanti. Aku tahu itu demi kebaikan. Tapi jujur aku sangat sedih Tuhan. Aku juga tidak tahu kenapa begitu sedih.... Iya kah Tuhan? Ternyata aku benar-benar sayang dia. Aku sedih tidak bisa melihat dia lagi.. tapi.. yang paling membuatku sedih adalah...
dia nanti kalau cerita sama siapa setelah aku pindah? nanti dia cerita kekesalannya sama siapa? nanti dia mengeluarkan segala hal yang ada dalam hatinya sama siapa? aku tidak ingin dia hitting the wall again :[ Aku tidak peduli meski dia cuma cerita kekesalannya aja ke aku. Asal dia lega, ga masalah buatku. Tapi aku sungguh cemas Tuhan..setelah aku pindah boarding house nanti, temen ceritanya dia siapa? Aduu berasa kayak Doraemon yang sedih dan ga tega waktu harus ninggalin Nobita ............ Nanti dia gimana ya? I just want to see him happy...... So God, semoga nanti setelah aku pindah boarding house, ada anak kos baru entah onna..atau otoko yang bisa jadi temen ceritanya, jadi dia ga merasa kesepian atau dipendam sendiri...
I wish .................................................................................................................................................. if You're willing God.. Amen~ Aku serahin semua ke Engkau Tuhan.. Aku yakin Engkau pasti menjaganya.........
Aku sebenarnya ingin mengatakan ke dia Tuhan that i love him.....but better aku tidak mengatakannya tapi lebih menunjukkannya lewat perbuatan.
O God...baru pertama kali aku merasa seperti ini ............................

i just want to love him pure and sincere even...ga bersama.............................

Kamis, 08 Januari 2015

Two or Three Years A Go

Last night di tempat tidur I wondered, I prayed.. God, bisakah Engkau ambil saja perasaan ini karena aku feeling funny. Rasanya seperti bukan diriku. Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Aku tidak pernah merasa sad idiotic hurt sebelumnya bahkan dengan yang hitotsu aku biasa saja dan cenderung indifferent. Di pikiranku asal dia bahagia meski bukan denganku ya aku ga masalah. Tapi dengan yang futatsu, entah kenapa aku jadi terbawa perasaan. Tidak semangat lalu tidak ingin menjadi diriku. Oh God, am I really broken..my heart? Astagaaa.. Haha.. Jadi seperti ini rasanya. Fallin' and then broken :p Sempat terlintas pikiran, otoko mana yang mau disukai oleh Lines bahkan membicarakannya saja pasti sudah menjijikkan (menurutku). Dan....entah kenapa aku punya plan untuk  bersikap lebih dewasa dari luar.. (please ini bukan aku banget.. ok aku mungkin seperti anak-anak dari luar tapi dari dalam aku cukup dewasa..haha :p ) Astagaa, aku sampai segitunya.haha.

Fix aku memutuskan untuk tidak terlalu terbawa perasaan. Aku ingin menjalankan hari-hariku seperti biasa dan bahkan jauh lebih baik, lebih disiplin, lebih depend on God.
For first time, I prayed, I told God apa yang aku rasakan tentang otoko itu dan permohonanku. Ternyata menenangkan ya. Di sisi lain aku sedih, namun di sisi lain lega karena bisa punya perasaan ini. Ternyata jauh lebih lega dan bebas waktu menyukai dan mencintai otoko. Ureshii sou sampai terharu. I really thankful God for this :3
Ada kalanya aku ingin mengungkapkannya setelah aku pindah boarding house. Aku ingin menulis surat untuk dia, say thank you, dan harapan dia bahagia, dapat yang terbaik plus semua harapannya tercapai. Tapi.........tidak mungkin. Aku tidak bisa mengungkapkannya, tidak boleh mengungkapkannya. Otoko itu tidak boleh tahu. Aku tidak boleh mengungkapkan kata-kata itu. Tidak bisa. Tidak boleh..

Dua atau tiga tahun lalu saat aku mulai merasa aneh dengan diriku (mulai tertarik dengan onna), aku membeli sebuah buku judulnya "How to Find Your True Love" karangan Bo Sanchez (mengingatnya membuatku ingin tertawa..haha.). Aku membeli buku ini supaya bisa belajar mencintai otoko. Bukunya bagus tapi aku give up dan hanya membaca seperempatnya. Aku give up karena aku yakin aku tidak akan bisa tertarik dengan otoko. Tapi sekarang aku menyadari bahwa perasaan itu bisa datang dengan sendirinya.

Dua atau tiga tahun lalu saat aku mulai merasa aneh dengan diriku (mulai tertarik dengan onna), aku meminta foto wedding kaa-san dan oyaaji dari kaa-san (kaa-san bertanya untuk apa, tapi aku hanya tersenyum) lalu aku menempelnya di depan komputer. Tiap aku tertarik dengan onna, tiap aku ingin hidup bersama dengan onna, aku memandang foto itu. Aku tidak ingin membuat mereka bersedih. Aku ingat kata-kata Rent-san setelah oyaaji meninggal. Dia bilang atashi no oyaaji pasti ingin melihat aku bahagia dengan atashi no ototo suatu saat nanti. Tiap aku teringat kata-kata itu, aku memandang langit dan berharap melihat oyaaji tersenyum padaku.

Kemarin malam, aku merasa miserable. Aku melihat o kaa-san di foto itu. O kaa-san terlihat sangat bahagia. (lalu aku menggambar mereka) Kalau melihat o kaa-san sekarang, aku merasa miserable loaded. O kaa-san berhak bahagia, o kaa-san berhak jalan-jalan bersama keluarga, o kaa-san berhak melihat dunia luar. I prayed, God aku ingin mempunyai hubungan yang dalam dengan o kaa-san, doo-san, aniki. Aku ingin punya hubungan dengan keluargaku. Aku tidak punya keberanian untuk memulai. Aku tidak punya iman untuk memulai percakapan. Aku takut waktunya habis dan aku belum melakukan apa-apa. Aku ternyata sayang mereka tapi aku terus menyangkalnya. Aku bahkan berpikir kaa-san pasti membenci daughter sepertiku. Daughter macam apa yang tidak menelpon balik saat ditelpon atau sms balik setelah di sms. Daughter apa yang jarang menanyakan kabar keluarga. Daughter apa yang tidak pulang ke rumah... Aku merasa gagal.. Kalau ada pintu kemana saja milik Doraemon, aku ingin mengunjungi kaa-san to o baa-chan.

Rabu, 07 Januari 2015

Resolutions di 2015

Wish me faithful and endure :3

* NO minder
* STOP running away
* PRAY & ASK everything
* always looking for Him (pray and quiet time) - Do great things - Love people around me
* Bantu hidup orang sekitar+keluarga (aku tipe orang yang peka tapi suka menunda)

* punya sahabat dua brothers (belum kesampaian)
* dapat kerjaan senelum bulan kedua
* tanggal 3 Maret pas aku ulang tahun, aku kasih kartu ke keluarga.

* HEMAT - SAVING!
* improve bahasa Inggris, Jepang, Chinese (baca)
* masuk-masukin karya dan watermark


Boku Ga Poker Face _ WHAT??! I'M FALLIN' LOVE??? IS THAT FOR REAL?

Harusnya aku menuliskan ini kemarin malam. Hanya saja karena tidak mood dan sibuk blogging di blog satu nya, baru sekarang aku menuliskan kejadian kemarin.

Berawal dari pagi hari kemarin, setelah bangun tidur..aku kembali bertanya seperti biasa
ini mimpi kan? ga mungkin kan Tuhan? mimpi kan?
kenapa aku mencari-cari dia? kenapa aku bahagia? kenapa aku gugup? hanya karena dia akan balik tanggal segini?. Keluar kamar lalu memandang depan kamarnya. Ok, orangnya belum ada.
La la la la, aku pergi ke tempat magangku dulu untuk menyelesaikan sesuatu dan pulang malam.
Di angkot menuju boarding house, aku bbm Ta nii-chan
"nii-chan, anak itu balik ke boarding house hari ini.. aku deg-degan."
"uda ketemu dia? apa  yang kamu rasakan?"
Aku merasa senang dan malu. Lalu Ta nii-chan bertanya apa yang akan kamu lakukan setelah sampai kosan? Dan aku jawab tidak tahu sambil emoticon malu-malu. Kemudian Taa nii-chan menyarankan supaya aku tetap mendoakan hatiku dan serita ke pembimbingku.

Sampai di kos..aku melihat kamarnya dan...ok...lampunya mati..
"Ta nii-chan..Dia tidak pulang hari ini..hahaha.."
Lalu aku meletakkan handphone, makan sambil menonton Doraemon (untuk menghibur diri).
.......Setelah filmnya habis dan piring sudah tercuci..tiba-tiba ada yang mengetuk kamar dan........
ok..ano otoko......... Aku langsung salah tingkah ga jelas karena gugup. Habis itu mengobrol seperti biasa. Bla bla bla bla, cowo itu bercerita tentang another girl.Hahaha..
Sambil mengobrol, aku bbm Ta nii-chan.
"Dia sudah balik. Kita lagi mengobrol. Dia mengobrol tentang onna lain. hahaha.*rotfl*"
"trus gimana perasaanmu sekarang?"
"sheepish sad hurt envious disappointed pained happy relieved bashful" (sambil lihat daftar nama-nama perasaan yang aku tempel di dinding)
"wah..campur aduk ya.. sabar dan bawa doa ya.."
"doa apa? haha.."
"cerita perasaan dan harapan kamu ke God. kejadian seperti hari ini sangat jarang kamu hadapi kan?"
"iya..sekali seumur hidup."

Dan.............besoknya (hari ini)...entah kenapa aku sedih.
Ini mimpi kan masa aku sedih karena itu, God??
Waktu lihat dia juga paling aku buat bercandaan dan sedikit menunduk. Ketika dua sisters tanya kabarku gimana. Aku jawab lagi patah hati.. *roftl* hahahaha..

Lagipula bukan salah siapa-siapa juga sih. Toh, aku tidak akan pernah bisa mengungkapkannya. Yah, gimana dia bisa tahu juga. Waktu aku pikir-pikir lagi, kenapa ya aku bisa merasa seperti ini ke dia. Dibilang ada yang lebih baik dari dia dari segi apapun, pasti ada sih tapi aku tetap merasa seperti ini ke dia. Sampai aku bingung sendiri. Please, aku ga mau love is blind. Ga ada di otakku kalimat itu. haha..

Dulu aku sangat tidak menyukai dongeng The Little Mermaid. Menurutku, tokoh utamanya sangat..bodoh (maaf) karena dia tidak pernah bisa mengungkapkan perasaannya sampai akhir hayatnya. Sekarang aku merasakannya. Aku tidak boleh mengungkapkannya. Bisa melihat orang itu di depan mata, tapi tidak pernah bisa memberitahu orang itu. Apalagi aku poker face, so tiap kali di depan dia aku menunjukkan ekspresi yang datar (padahal hati............). Maaf Hans Christian Andersen~ :'p

Minggu, 04 Januari 2015

Never Gonna Back

Sudah hampir 4 hari ini, aku mulai ketakutan lagi dengan diriku sendiri. Aku bertanya kepada Rent-san, bagaimana kalau aku patah hati lalu kembali menjadi diriku yang dulu? A Lines or Queer? Tapi..aku sungguh tidak ingin kembali menjadi seperti itu. Aku mencoba untuk positif tapi tidak bisa. Mencoba terus menyangkalnya.

Tahun baru ini, aku merasa diriku sangat jahat. Aku ternyata sangat merindukan o kaa-san. Aku sangat merindukan yang namanya sebuah rumah. Aku sangat merindukan yang namanya sebuah keluarga. Tidak bisakah kita, berjalan bersama, makan bersama, mengobrol bersama? Ada o doo-san, o kaa-san, atashi dan aniki...?
Aku ternyata..sangat merindukan sentuhan o kaa-san. Aku ingin bertemu dengannya dan saling mengobrol, namun aku tidak bisa mengungkapkannya. Saat o kaa-san mengirim pesan, aku tidak dapat membalas pesannya. Aku ingin tapi tidak bisa. Aku sampai sempat bertanya kepada aniki dan o kaa-san, "do you miss me?" Dan aniki menjawab "kapan balik?", o kaa-san menjawab panjang lebar seperti biasa dan diakhiri dengan kalimat, "ya, kangen sangat.." Setelah itu, aku tidak membalas mereka.

Kemarin, aku merasa jahat. Aku tidak tahu dengan diriku sendiri. Aku sangat takut dengan diriku sendiri. Aku tidak mau kembali menjadi Lines. Setiap aku merasakan kurang kasih sayang dan butuh sosok o kaa-san, especially her touch..aku selalu terbayang tinggal bersama seorang onna dewasa. Aku dipeluk oleh onna itu and so on. Aku sangat takut dengan diriku sendiri dan pikiranku. Kemarin, aku benar-benar ingin dikasihi dengan bahasa kasih contact. Contact yang paling aku suka adalah sentuhan di kepala. "....., pat my head."

Kira-kira..selama tiga hari yang lalu, aku menginap bersama seorang sister di sebuah keluarga. Sister ini tidak tahu diriku. Yang kulihat dari sister ini, dia sangat dekat dengan anak-anak dan sangat mudah melakukan contact dengan anak-anak. Anak kecil yang dekat dengannya merasa sangat dikasihi dan nyaman saat bersama sister itu. So, setelah pulang dari rumah keluarga itu..aku memutuskan untuk menginap di tempatnya karena boarding house sedang sepi-sepinya.
Saat tidur, aku berpikir meminta dia untuk membelai atau memegang kepalaku. Kau tahu, mungkin bagi setiap orang itu bukan pergumulan yang besar..tapi bagiku meminta seperti itu membuatku stress. Aku takut dengan diriku, jika aku memintanya aku merasa diriku aneh, bersalah, distasteful, takut, bashful, ragu-ragu tapi bahagia saat dikasihi... Yah, meskipun sister itu belum tahu tentang diriku. Aku terus berpikir, apakah aku akan memintanya atau tidak.. Tiba-tiba pikiran aneh muncul..namun aku tidak mau kembali seperti dulu lagi. God, I don't wanna be Lines anymore. I wanna stop it. So please..help me.
Dulu aku akan berlari ke Lines lain. Aku akan mencari seorang Lines, bagaimana pun caranya. Tapi sekarang, aku tidak mau lagi..seberapa pun besar keinginan itu..aku tidak mau kembali lagi ke hal yang salah. Aku pernah menceritakan ini ke guardians ku. She told me, I can ask contact (pat my head) with another sister (yang tahu tentang diriku), but not the Lines. Aku harus menjaga diriku. Tapi aku merasa tidak dikasihi beberapa hari itu..
Akhirnya.......
Aku memberanikan diri memintanya dengan percakapan awal sambil terus melawan pikiran dan hatiku yang tidak benar-nya.
Aku bertanya ke sister itu, kenapa gampang sekali dekat dengan anak-anak? Apakah dulu suka mendapat sentuhan fisik dari orangtua? (dan dia jawab yes.)
Aku bercerita tidak pernah/jarang, sehingga tiap dekat dengan anak kecil aku sangat kaku dengan mereka. Tidak tahu bagaimana harus memperlakukan mereka. (dan dia balik lagi bertanya, bagaimana selama 3 hari bersama anak-anak dari keluarga itu? kalau membiasakan diri pasti bisa.)
After silence ....
Aku bertanya, bolehkan aku minta request? (dia bertanya request apa?)
Memegang kepalaku atau membelai kepalaku (pat my head).....like a mother, kataku.
Kenapa?
Sedang kangen o kaa-san saja.
Bagaimana caranya? Coba peragakan.
(aku memeragakannya meski aku sendiri bingung bagaimana melakukannya. jantungku berdebar keras karena takut dan malu saat itu.) Sister itu benar-benar melakukannya.. Dan entah kenapa, aku merasa nyaman dan dikasihi olehnya.

Paginya, aku merasa lega, bahagia..tapi tetap ada perasaan takut dan bersalah. It feels like, I don't know what's true or what's false..........