Minggu, 04 Januari 2015

Never Gonna Back

Sudah hampir 4 hari ini, aku mulai ketakutan lagi dengan diriku sendiri. Aku bertanya kepada Rent-san, bagaimana kalau aku patah hati lalu kembali menjadi diriku yang dulu? A Lines or Queer? Tapi..aku sungguh tidak ingin kembali menjadi seperti itu. Aku mencoba untuk positif tapi tidak bisa. Mencoba terus menyangkalnya.

Tahun baru ini, aku merasa diriku sangat jahat. Aku ternyata sangat merindukan o kaa-san. Aku sangat merindukan yang namanya sebuah rumah. Aku sangat merindukan yang namanya sebuah keluarga. Tidak bisakah kita, berjalan bersama, makan bersama, mengobrol bersama? Ada o doo-san, o kaa-san, atashi dan aniki...?
Aku ternyata..sangat merindukan sentuhan o kaa-san. Aku ingin bertemu dengannya dan saling mengobrol, namun aku tidak bisa mengungkapkannya. Saat o kaa-san mengirim pesan, aku tidak dapat membalas pesannya. Aku ingin tapi tidak bisa. Aku sampai sempat bertanya kepada aniki dan o kaa-san, "do you miss me?" Dan aniki menjawab "kapan balik?", o kaa-san menjawab panjang lebar seperti biasa dan diakhiri dengan kalimat, "ya, kangen sangat.." Setelah itu, aku tidak membalas mereka.

Kemarin, aku merasa jahat. Aku tidak tahu dengan diriku sendiri. Aku sangat takut dengan diriku sendiri. Aku tidak mau kembali menjadi Lines. Setiap aku merasakan kurang kasih sayang dan butuh sosok o kaa-san, especially her touch..aku selalu terbayang tinggal bersama seorang onna dewasa. Aku dipeluk oleh onna itu and so on. Aku sangat takut dengan diriku sendiri dan pikiranku. Kemarin, aku benar-benar ingin dikasihi dengan bahasa kasih contact. Contact yang paling aku suka adalah sentuhan di kepala. "....., pat my head."

Kira-kira..selama tiga hari yang lalu, aku menginap bersama seorang sister di sebuah keluarga. Sister ini tidak tahu diriku. Yang kulihat dari sister ini, dia sangat dekat dengan anak-anak dan sangat mudah melakukan contact dengan anak-anak. Anak kecil yang dekat dengannya merasa sangat dikasihi dan nyaman saat bersama sister itu. So, setelah pulang dari rumah keluarga itu..aku memutuskan untuk menginap di tempatnya karena boarding house sedang sepi-sepinya.
Saat tidur, aku berpikir meminta dia untuk membelai atau memegang kepalaku. Kau tahu, mungkin bagi setiap orang itu bukan pergumulan yang besar..tapi bagiku meminta seperti itu membuatku stress. Aku takut dengan diriku, jika aku memintanya aku merasa diriku aneh, bersalah, distasteful, takut, bashful, ragu-ragu tapi bahagia saat dikasihi... Yah, meskipun sister itu belum tahu tentang diriku. Aku terus berpikir, apakah aku akan memintanya atau tidak.. Tiba-tiba pikiran aneh muncul..namun aku tidak mau kembali seperti dulu lagi. God, I don't wanna be Lines anymore. I wanna stop it. So please..help me.
Dulu aku akan berlari ke Lines lain. Aku akan mencari seorang Lines, bagaimana pun caranya. Tapi sekarang, aku tidak mau lagi..seberapa pun besar keinginan itu..aku tidak mau kembali lagi ke hal yang salah. Aku pernah menceritakan ini ke guardians ku. She told me, I can ask contact (pat my head) with another sister (yang tahu tentang diriku), but not the Lines. Aku harus menjaga diriku. Tapi aku merasa tidak dikasihi beberapa hari itu..
Akhirnya.......
Aku memberanikan diri memintanya dengan percakapan awal sambil terus melawan pikiran dan hatiku yang tidak benar-nya.
Aku bertanya ke sister itu, kenapa gampang sekali dekat dengan anak-anak? Apakah dulu suka mendapat sentuhan fisik dari orangtua? (dan dia jawab yes.)
Aku bercerita tidak pernah/jarang, sehingga tiap dekat dengan anak kecil aku sangat kaku dengan mereka. Tidak tahu bagaimana harus memperlakukan mereka. (dan dia balik lagi bertanya, bagaimana selama 3 hari bersama anak-anak dari keluarga itu? kalau membiasakan diri pasti bisa.)
After silence ....
Aku bertanya, bolehkan aku minta request? (dia bertanya request apa?)
Memegang kepalaku atau membelai kepalaku (pat my head).....like a mother, kataku.
Kenapa?
Sedang kangen o kaa-san saja.
Bagaimana caranya? Coba peragakan.
(aku memeragakannya meski aku sendiri bingung bagaimana melakukannya. jantungku berdebar keras karena takut dan malu saat itu.) Sister itu benar-benar melakukannya.. Dan entah kenapa, aku merasa nyaman dan dikasihi olehnya.

Paginya, aku merasa lega, bahagia..tapi tetap ada perasaan takut dan bersalah. It feels like, I don't know what's true or what's false..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar